Aku sebenarnya tak pernah tau apa
alasan untuk cinta. Untuk mengetahui cinta yang benar pun aku tak bisa. Aku
hanya merasakan cinta tanpa alasan. Cinta yang tiba-tiba hadir entah bagaimana
caranya. Alasan untuk mencintai dan tiba-tiba pergi pun tak pernah ku dengar.
Aku tak pernah mengerti arti cinta. Aku hanya mengerti arti perpisahan. Banyak
sekali orang-orang didekatku yang berpisah, salah satunya kedua orang tuaku.
Mereka bercerai ketika aku mulai
berusia 2 tahun. Masih sangat kecil untuk mengetahui keputusan yang sangat
berat. Namun pada akhirnya aku tak pernah mengetahui kejadian itu. Bahkan, aku
sama sekali tak mengenali kedua orang tuaku tersebut. Dengar cerita, aku
dirawat oleh keluargaku yang masih menginginkan aku hidup. Hingga pada akhirnya
aku tumbuh sebesar ini.
Sekarang aku masih duduk dibangku
sekolah menengah pertama kelas tiga. Sebentar lagi, aku akan menghadapi ujian
akhir yang akan aku hadapi pada bulan Mei nanti. Meskipun demikian, telah
banyak tugas yang sekarang sudah menyiksaku. Hingga aku mencoba untuk lupakan
semuanya.
Aku memang sering memanggap santai
semua pelajaran. Aku selalu tidak selalu berada diperingkat atas. Sebenarnya,
aku tak pernah ingin semua ini. Namun mengapa aku harus lakukan. Belajar dengan
tekanan membuat aku semakin stress. Ahhh... keluh kesalku selalu aku curahkan
dengan tangis. Hingga aku selalu kena marah dirumah.
Hidup memang penuh dengan tekanan dan
tantangan. Selalu saja ada jalan buntu yang harus dicari solusinya. Selalu saja
rintangan datang ketika kita melangkah. Hingga pada akhirnya, aku tetap
menganggap pelajaran menjadi tanggung jawabku yang sungguh berat. Dan aku akan
terus menjalaninya dengan baik walau dengan pelan-pelan.
Sesungguhnya aku tak pernah ada bakat
untuk merangkai kata demi kata seperti ini. Aku selalu malas jika membaca
bacaan yang terlalu amat panjang, apalagi soal-soal yang sering aku hadapi saat
test. Entah apa yang membuatku ingin berusaha menulis kisah hidupku ini yang
mungkin selalu dihiraukan banyak orang diluar sana.
Aku selalu ingin mencari sebuah
kesibukan, meskipun aku tak suka belajar. Selalu ada saja rasa malas
menyelimuti saat aku ingin membuka lembaran-lembaran buku dan membacanya.
Kadang aku selalu iri dengan hidup banyak orang diluar sana. Mereka yang
bahagia dengan hidup baiknya, selalu membuat aku mengingat kisah hidupku.
Sudahlah, semuanya sudah aku hilangkan
dan biarlah menjadi kenangan hidup yang begitu pahit. Semua cara sudah aku lakukan
untuk menghilangkan kisah hidupku yang begitu buruk. Namun entah kenapa, begitu
sulit sekali dan mereka malah terus menerus membayangi fikiranku.
Terjatuh, bangun dan kembali jatuh
selalu aku rasaakan dalam kehidupanku. Hidup yang selalu terus menerus berjalan
seperti ini. Andai saja aku bisa menghentikan, mungkin semua orang pun
berfikiran sama denganku, menghentikan waktu dikisah hidupnya yang lebih baik.
Semua itu hanya diambang bayang-bayang saja.
Selalu ada fikiran yang tidak dapat
aku fikir dengan akal sehatku. Tapi entah, aku ingin saja dapat melakukannya.
Tanpa aku sadari dan tanpa aku mengerti hidup ini selalu berjalan diatas
penyesalan.
Takdirkah ini, tanyaku yang selalu aku
rasa. Seperti berat untuk melangkah, seperti badan yang lemas dengan badan yang
demam. Namun sepertinya lebih dari itu semua. Aku tetap berjalan walau aku
engan berlari. Aku tetap menulis kisah ini walau sebenarnya aku tak mau
mengingat kenangan ini semua.
Kini, aku benar-benar mulai berfikir
dan terus berfikir untuk kehidupanku yang lebih baik kedepannya. Aku akan terus
mencoba walau gagal, tapi akan tetap terus ku coba. Aku akan terus mencari, apa
yang ingin aku dapatkan walau hanya dengan mengarang.
Bukan ingin berpamer atau
menyombongkan diri, setidaknya aku telah bersedia meluangkan sedikit arti
hidupku yang begitu panjang untuk tidak aku pendam sendiri. Aku akan tetap
terus ada disetiap karya tulisku. Hidup untuk meraih angan dan mimpi. Selalu
ada anganku untuk meraih mimpiku. Mereka akan terus berdampingan.
Kadang jiwa ini merasa rindu akan
masa-masa indah yang dulu pernah kujalani. Dengan siapapun yang membuatku
merasa dicintai. Kepercayaan yang begitu erat, bergandeng tangan dan bercanda
bersama yang selalu ingin kuraih. Namun, semuanya telah menghilang dan aku hanya sendiri saat ini.
" Kadang, proses hidup ini aku anggap berhenti sejenak ketika aku menangis " Sekian cerita untuk post hari ini, ini aku kasih link baru, semoga karya tulisnya menghibur kalian yang sedang berada di bawah alam ketidak sadarannya :D (http://firzayusril.blogspot.com/)
Naila Manjiyah 03/03/2015