12 Agu 2015

Upayaku Tahu Diri







Bagaimana ini ? rasa ini masih sama seperti pertama kali. Namun kau masih tak pernah mengetahui. Ini diriku yang menaruh hati. Padamu ketika kau masih sendiri. Hingga sekarang kau banyak yang mengagumi. Aku yang sedari dulu tak pernah kau dekati. Selalu kau abaikan perasaan ini. Sampai rasa ini ingin ku bawa pergi. 

4 Mar 2015

Hidupku untuk Berfikir dan Mencari



Aku sebenarnya tak pernah tau apa alasan untuk cinta. Untuk mengetahui cinta yang benar pun aku tak bisa. Aku hanya merasakan cinta tanpa alasan. Cinta yang tiba-tiba hadir entah bagaimana caranya. Alasan untuk mencintai dan tiba-tiba pergi pun tak pernah ku dengar. Aku tak pernah mengerti arti cinta. Aku hanya mengerti arti perpisahan. Banyak sekali orang-orang didekatku yang berpisah, salah satunya kedua orang tuaku.
Mereka bercerai ketika aku mulai berusia 2 tahun. Masih sangat kecil untuk mengetahui keputusan yang sangat berat. Namun pada akhirnya aku tak pernah mengetahui kejadian itu. Bahkan, aku sama sekali tak mengenali kedua orang tuaku tersebut. Dengar cerita, aku dirawat oleh keluargaku yang masih menginginkan aku hidup. Hingga pada akhirnya aku tumbuh sebesar ini.
Sekarang aku masih duduk dibangku sekolah menengah pertama kelas tiga. Sebentar lagi, aku akan menghadapi ujian akhir yang akan aku hadapi pada bulan Mei nanti. Meskipun demikian, telah banyak tugas yang sekarang sudah menyiksaku. Hingga aku mencoba untuk lupakan semuanya.
Aku memang sering memanggap santai semua pelajaran. Aku selalu tidak selalu berada diperingkat atas. Sebenarnya, aku tak pernah ingin semua ini. Namun mengapa aku harus lakukan. Belajar dengan tekanan membuat aku semakin stress. Ahhh... keluh kesalku selalu aku curahkan dengan tangis. Hingga aku selalu kena marah dirumah.
Hidup memang penuh dengan tekanan dan tantangan. Selalu saja ada jalan buntu yang harus dicari solusinya. Selalu saja rintangan datang ketika kita melangkah. Hingga pada akhirnya, aku tetap menganggap pelajaran menjadi tanggung jawabku yang sungguh berat. Dan aku akan terus menjalaninya dengan baik walau dengan pelan-pelan.
Sesungguhnya aku tak pernah ada bakat untuk merangkai kata demi kata seperti ini. Aku selalu malas jika membaca bacaan yang terlalu amat panjang, apalagi soal-soal yang sering aku hadapi saat test. Entah apa yang membuatku ingin berusaha menulis kisah hidupku ini yang mungkin selalu dihiraukan banyak orang diluar sana.
Aku selalu ingin mencari sebuah kesibukan, meskipun aku tak suka belajar. Selalu ada saja rasa malas menyelimuti saat aku ingin membuka lembaran-lembaran buku dan membacanya. Kadang aku selalu iri dengan hidup banyak orang diluar sana. Mereka yang bahagia dengan hidup baiknya, selalu membuat aku mengingat kisah hidupku.
Sudahlah, semuanya sudah aku hilangkan dan biarlah menjadi kenangan hidup yang begitu pahit. Semua cara sudah aku lakukan untuk menghilangkan kisah hidupku yang begitu buruk. Namun entah kenapa, begitu sulit sekali dan mereka malah terus menerus membayangi fikiranku.
Terjatuh, bangun dan kembali jatuh selalu aku rasaakan dalam kehidupanku. Hidup yang selalu terus menerus berjalan seperti ini. Andai saja aku bisa menghentikan, mungkin semua orang pun berfikiran sama denganku, menghentikan waktu dikisah hidupnya yang lebih baik. Semua itu hanya diambang bayang-bayang saja.
Selalu ada fikiran yang tidak dapat aku fikir dengan akal sehatku. Tapi entah, aku ingin saja dapat melakukannya. Tanpa aku sadari dan tanpa aku mengerti hidup ini selalu berjalan diatas penyesalan.
Takdirkah ini, tanyaku yang selalu aku rasa. Seperti berat untuk melangkah, seperti badan yang lemas dengan badan yang demam. Namun sepertinya lebih dari itu semua. Aku tetap berjalan walau aku engan berlari. Aku tetap menulis kisah ini walau sebenarnya aku tak mau mengingat kenangan ini semua.
Kini, aku benar-benar mulai berfikir dan terus berfikir untuk kehidupanku yang lebih baik kedepannya. Aku akan terus mencoba walau gagal, tapi akan tetap terus ku coba. Aku akan terus mencari, apa yang ingin aku dapatkan walau hanya dengan mengarang.
Bukan ingin berpamer atau menyombongkan diri, setidaknya aku telah bersedia meluangkan sedikit arti hidupku yang begitu panjang untuk tidak aku pendam sendiri. Aku akan tetap terus ada disetiap karya tulisku. Hidup untuk meraih angan dan mimpi. Selalu ada anganku untuk meraih mimpiku. Mereka akan terus berdampingan.
Kadang jiwa ini merasa rindu akan masa-masa indah yang dulu pernah kujalani. Dengan siapapun yang membuatku merasa dicintai. Kepercayaan yang begitu erat, bergandeng tangan dan bercanda bersama yang selalu ingin kuraih. Namun, semuanya telah menghilang dan aku hanya sendiri saat ini.



" Kadang, proses hidup ini aku anggap berhenti sejenak ketika aku menangis " Sekian cerita untuk post hari ini, ini aku kasih link baru, semoga karya tulisnya menghibur kalian yang sedang berada di bawah alam ketidak sadarannya :D (http://firzayusril.blogspot.com/)

Naila Manjiyah 
03/03/2015

2 Mar 2015

Cinta itu....

Cinta...
Kau membuatku menjadi seorang yang lemah
Kau membuatku menjadi seorang yang tak lagi mengusahakan segalanya
Untuk kebaikan, untuk kebahagiaan, diriku...
Namun ketika kau berada disampingku
Seakan tak ada lagi hari esok
Seakan aku hanya hidup denganmu saja
Seakan waktu hanya akan berhenti sampai saat itu saja
Cinta...
Sekarang kau ada dimana?
Sekarang kau ada dimana?
Masihkah dihatiku atau kau telah berpaling?
Aku menunggumu sedangkan kau tidak
Aku menyayangimu tapi aku tak tau bagaimana perasaanmu
Aku sangat mengaharapkanmu namun kau tak jua datang...
Kau dimana?
Cinta...
Aku takut kau pergi
Rasanya aku tak ingin lagi hidup didunia ini
Seakan semuanya ingin kuakhiri
Cukup sampai disini
Aku benci hidup
Aku tak ingin lagi bernafas
Aku tak ingin....
Cinta....
Teganya kau
Mempermainkan perasaanku
Yang telah terlanjur menyayangi
Yang telah terlanjur mencintai
Aku rindu
Aku rindu akan cinta
Tapi kau tidak
Bahkan kau meninggalkanku disaat ini
Disaat aku membutuhkanmu
Saat aku benar-benar membutuhkanmu
Aku sulit sendiri
Tapi kau tak pernah mau tau
Aku susah sendiri
Tapi kau tak mau tau
Cinta...
Dimana kau?
Aku mohon kembalilah
Aku mohon kemarilah
Aku mohon jangan pergi
Aku tak ingin kau pergi
Jangan pergi aku mohon...
Aku tak bisa
Aku belum bisa
Aku belum mampu
Kembalilah
Seperti dulu
Seperti saat kita pertama bertemu
Kau bilang kau mencintaiku dengan setulus hatimu
Namun kini kau berubah
Aku tak lagi mengenalmu
Aku tak lagi tau bagaimana dirimu
Kau bilang aku tau semua tentang kau
Namun kini aku benar tak tau
Kau telah berbeda
Kau berbeda
Kau sangat berbeda
Maaf...
Aku kecewa
Aku kecewa dengan semuanya
Maaf...
Aku benci padamu
Namun saat kau kembali
Akan kusanjung engkau didalam hatiku
Kini, nanti, dan selamanya...




Naila Manjiyah  ( 2/3/15 )

12 Feb 2015

Mencari Jalan Kebahagiaan

Setelah sekian lama aku di dunia ini, baru kali ini aku menyadari akan hidupku yang tak terarah. Kehidupan yang begitu tak pernah aku pedulikan sebelumnya.
Aku telah beranjak dewasa, ini saatnya aku harus merubah hidupku.
Ku lihat orang-orang diluar sana dengan kebahagiannya masing-masing menbuatku semakin iri dan akhirnya aku memutusnya untuk mencari jalan. Jalan yang akan ku telusuri dan dimana jalan itu ada secuil kebahagiaan untukku raih.
Aku masih belajar dan bertanya, dimana dan bagaimana aku dapat menemukan dan melihat kebahagianku.
Aku masih terus berjalan dan menelusuri jagad raya. Kini aku tak lagi mensia-siakan sedikit waktuku untuk hal yang tak pernah berguna. Kebahagiaanku datang tergantung waktu yang telah ditentukan, dan kebahagiaanku datang ketika telah ada proses yang sulit untuk aku pecahkan.
Dan kebahagiaan akan kutemukan dengan menelusuri jalan kebahagiaan..


Naila Manjiyah | 12/02/2015

1 Feb 2015

Ketika Jomblo Bergaya




JOMBLO

  • Bukan sesuatu hal yang seharusnya dipermasalahkan, dikucilkan atau dihina. Seorang Jomblo itu bukannya tidak laku, mereka hanya ingin sendiri untuk masa-masa yang ditentukan.
  • Seorang Jomblo mempunyai prinsip untuk tidak ingin menyerahkan cinta, kasih dan sayangnya, namun mereka masih akan memberi cinta, kasih dan sayangnya kepada orang lain.
  • Jomblo harus dijunjung tinggi.


Pagi Februari

Sekilas menyapa pagi ini..



Januari telah berlalu, tak terasa 31 hari telah ku lalui. Kini datang bulan baru, Februari dengan 28 hari yang akan ku lalui esok. Pagi ini dengan langit yang tertutup awan hitam. Dengan harapan yang baru, semuanya berdo'a. Membuka kenangan baru untuk kedepannya. Banyak harapan yang di inginkan. Semoga saja tercapai. Amin...
Bahagia melihat segala yang indah. Walau hari ini tak benar-benar lebih baik dari hari kemarin. Semoga saja kedepannya menjadi hari-hari yang baik.
Pagi Februari kini telah mendunia. Mengaharapkan Februari menjadi bulan yang membahagiakan, memberi keindahan, kedamaian. Semoga saja.
Dengan harapan, kita bisa mempunyai semangat untuk mencapai harapan itu. Saat kita terjatuh kemarin, mungkin kita akan segera bangun dan bangkit bahkan berjaya kembali. Harapan tentu selalu mengiringi apa yang kita lakukan.

Pagi Feebruari ini menjadi hari akhir kita bermalas-malasan. Hingga pada akhirnya esok akan bekerja keras. Hujan Februari semoga tak menjadi penghalang. Semoga hujan Februari membawa sedikit kedamaian agar tak pernah lelah dan tak mengeluh saat melangkah kedepan. Langkahkan fikiran kedepan untuk masa-masa indah. Jangan putus asa dan menyerah. Hadapi selagi kita masih dapat menghadap. Walaupun menyingkir dan berusaha untuk menghindar, kita akan dipertemukan dengan masalah yang harus kita hadapi.

Sejatinya hidup untuk melangkah maju, bukan menengok ke belakang. Hidup untuk terus menghadapi masalah yang menghadang. Hidup untuk segala kesempatan. Hidup untuk berjasa, tak mengeluh. Keluh kesah yang mengiringi kita, biarlah itu terjadi. Sebagaimana orang hidup, akan ada sedikit tantangan untuk menjadi juaranya.


                                                                                                           Wish "FebruariBahagia"
                                                                                                                  Naila Manjiyah
                                                                                                               01/02/2015   12:36
                         

29 Jan 2015

Puisi Januari


Ku sudahi semua
Rasa sakit yang kurasa
Entah bagaimanapun caranya
Aku tak ingin mengingatnya

Sulit memang 
Melupakan semua kenangan
Namun sudah tak penting
Ingin ku lupakan

Januari telah menyambut
Dengan banyak keindahan
Untuk mencapai kejayaan
Dengan jiwa yang lembut

Kini bahagiaku datang...




                                                                                             Naila Manjiyah 
                                                                                            29/01/2015 17:18

Template by:

Free Blog Templates